CEO Meta, Mark Zuckerberg, rela menggelontorkan 100 juta dolar AS (sekitar Rp 1,6 triliun) untuk menggaet ilmuwan terbaik di bidang kecerdasan buatan (AI), termasuk membajak peneliti AI dari perusahaan rival. Namun, tidak semua pemimpin teknologi setuju dengan strategi tersebut.

Salah satu yang enggan mengikuti jejak Zuckerberg adalah Lisa Su, CEO AMD. Ia menegaskan bahwa keberhasilan menarik talenta terbaik bukan hanya perkara uang.

“Saya pikir persaingan untuk mendapatkan talenta sangat ketat,” kata Su dalam wawancara dengan Wired. “Saya percaya uang itu penting, tapi sejujurnya, uang bukanlah hal terpenting ketika Anda mencoba menarik talenta.”